Model PAIKEM GEMBROT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah tenaga kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab kemanusiaan yang besar dan berkaitan dengan proses pendidikan bangsa ini menuju gerbang keberhasilan dalam melepaskan belenggu kebodohan, yang menuntut profesionalitas tinggi dalam proses pembelajaran.
Melalui kompetensi profesionalnya, seorang guru dituntut mampu mewujudkan proses belajar mengajar yang maksimal agar bisa efektif mencapai tujuan materi yang disampaikan, selain itu guru juga harus bisa memancing siswa kreatif & aktif dalam pembelajaran. Semua ini terangkum dalam program PAIKEM GEMBROT yang dicetuskan para ahli. Pada makalah ini akan dibahas berbagai permasalahan bagaimana penerapan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman pengertian PAIKEM GEMBROT?
2. Bagaimana Landasan PAIKEM GEMBROT?
3. Bagaimana Karakteristik PAIKEM GEMBROT?
4. Bagaimana Prinsip-prinsip PAIKEM GEMBROT?
5. Bagaimana Arti Penting PAIKEM GEMBROT?
6. Bagaimana Fase PAIKEM GEMBROT?
7. Bagaimana Kelebihan dan Kekurangan PAIKEM GEMBROT?
8. Bagaimana Implikasi PAIKEM GEMBROT?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian PAIKEM GEMBROT
2. Untuk mengetahui Landasan PAIKEM GEMBROT
3. Untuk mengetahui Karakteristik PAIKEM GEMBROT
4. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip PAIKEM GEMBROT
5. Untuk mengetahui Arti Penting PAIKEM GEMBROT
6. Untuk mengetahui Fase PAIKEM GEMBROT
7. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan PAIKEM GEMBROT
8. Untuk mengetahui Implikasi PAIKEM GEMBROT
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PAIKEM GEMBROT
PAIKEM GEMBROT sebagai model pembelajaran yang termasuk salah satu tipe/jenis model pembelajaran terpadu. Istilah PAIKEM GEMBROT pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.[1]
PAIKEM GEMBROT yaitu:
1. Pembelajaran Aktif merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi objek-objek yang ada di dalamnya serta mengamati pengaruh dari manipulasi yang sudah dilakukan. Guru terlibat secara aktif dalam merancang, melaksanakan maupun mengevaluasi proses pembelajarannya. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif bertanya.
2. Pembelajaran Inovatif merupakan sesuatu yang baru, unik dan menarik dalam pembelajaran serta dapat membawa manfaat untuk mencapai tujuan.
3. Pembelajaran Kreatif merupakan pembelajaran yang membangun kreativitas siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar serta sesama siswa lainnya terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajarannya. Gurupun dituntut untuk kreatif dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Guru diharapkan mampu menciptakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
4. Pembelajaran Efektif merupakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa
5. Pembelajaran Menyenangkan, gembira dan berbobot merupakan pembelajaran tanpa tekanan dapat dinikmati oleh pembelajar, menyenangkan, mengasikkan, menguatkan dan mencerdaskan serta siswa dilatih olah pikir, olah hati, olah rasa dan olah raga. Memberikan tantangan kepada siswa untuk berfikir, mencoba dan belajar lebih lanjut penuh dengan percaya diri dan mandiri untuk mengembangkan potensi positifnya secara optimal. Menjadi manusia yang berkarakter penuh percaya diri, menjadi dirinya sendiri dan mempunyai semangat kompetitif dalam nuansa kebersamaan.
Jadi, PAIKEM GEMBROT adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah ada.[2] Dengan pembelajaran ini, guru dengan leluasa dan kreatif berusaha menyajikan materi pengajarannya secara atraktif/menarik dengan hasil yang terukur sesuai harapan siswa secara aktif.
Secara garis besar PAIKEM GEMBROT dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
- Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.
- Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
- Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok.
- Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.[3]
Program pembelajaran seperti ini harus disertai dengan kemampuan dan wawasan guru yang cukup baik, karena guru dituntut mampu menciptakan kondisi belajar yang baik di dalam maupun di luar kelas. Sedang siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep keilmuan.
B. Landasan PAIKEM GEMBROT
PAIKEM GEMBROT berangkat pada 3 (tiga) landasan yaitu
1. Landasan Filosofis
Secara filosofis pendidikan kontruktivisme dan humanisme bahwa anak didik mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan secara signifikan dalam kehidupannya walaupun bersifat evolusionis, karena lingkungan hidup anak didik merupakan suatu dunia yang terus berproses secara evolusionis pula.
Pengetahuan anak didik adalah kumpulan kesan-kesan dan informasi yang terhimpun dalam pengalaman empirik yang partikular dan seharusnya siap untuk digunakan. Kesan-kesan dari luar itu diterima oleh indera, dimana indera jasmani merupakan satu kesatuan dengan rohani.
Oleh karena itu, jasmani dan rohani perlu mendapatkan kebebasan dalam menerima kesan-kesan dari lingkungannya dan dalam memanifestasikan kehendak serta tingkah lakunya. Dengan demikian pendidikan yang menyeluruh dan menyentuh aspek jasmani dan rohani dengan memberikan tempat yang wajar pada anak didik.
2. Landasan Psikologi
Pemahaman peserta didik, berkaitan dengan aspek kejiwaan individu, merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu psikologi perkembangan sangat diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi yang diberikan kepada anak didik agar tingkat keluasan dan kedalamannya (isi/materi) sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.
Sedangkan psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi disampaikan kepada anak didik dan bagaimana pula anak didik harus mempelajarinya.
PAIKEM GEMBROT didorong untuk mendapatkan pengetahuan langsung dari pengalaman yang hanya bisa diperoleh dari lingkungan anak didik. Dalam interaksi anak didik dengan lingkungan sosial maupun material, anak didik sangat mungkin memperoleh penemuan.
Jadi, pembelajaran ini lebih memfokuskan pada kesuksesan anak didik dalam mengorganisasikan pengalaman mereka, bukan sekedar refleksi atas berbagai informasi dan gejala yang diamati. Anak didik lebih diutamakan untuk mengkontruksi sendiri pengetahuannya melalui asimilasi dan akomodasi.
3. Landasan Yuridis
PAIKEM GEMBROT berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan PAIKEM GEMBROT di sekolah. Landasan yuridis tersebut adalah
a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, pasal 31 menyatakan bahwa “Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak”.
b. UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 9, menyatakan bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pembelajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”.
c. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bab V pasal 1-b menyatakan bahwa “Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai bakat, minat dan kemampuannya”.[4]
C. Karakteristik PAIKEM GEMBROT
Menurut Depdiknas, PAIKEM GEMBROT memiliki beberapa ciri khas antara lain:
a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar
b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan PAIKEM GEMBROT bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertambah lebih lama
d. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa
e. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya, dan
f. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.[5]
Selain itu, sebagai model pembelajaran di sekolah, PAIKEM GEMBROT memiliki karakter-karakter antara lain: berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.[6]
D. Prinsip-prinsip Pembelajaran PAIKEM GEMBROT
PAIKEM GEMBROT perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang saling terkait. Dengan demikian, materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna.
PAIKEM GEMBROT tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya PAIKEM GEMBROT harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema perlu mempertimbangkan karakteristik siswa, seperti minat, kemempuan, kebutuhan dan pengetahuan awal. Materi pelajaran yang dipadukan tidak perlu dipaksakan, maksudnya materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.
Secara umum prinsip-prinsip PAIKEM GEMBROT dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) yaitu:
1. Prinsip Penggalian Tema, merupakan prinsip utama dalam PAIKEM GEMBROT artinya tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi terget utama dalam pembelajaran.
2. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran, prinsip ini dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses, artinya guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam proses pembelajaran.
3. Prinsip Evaluasi, pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Karena suatu kerja dapat diketahui hasilnya apabila dilakukan evaluasi.
4. Prinsip Reaksi, guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. [7]
E. Arti Penting Pembelajaran PAIKEM GEMBROT
PAIKEM GEMBROT, sebagai model pembelajaran memiliki arti penting dalam membangun kompetensi peserta didik antara lain:
Pertama, PAIKEM GEMBROT lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Kedua, PAIKEM GEMBROT lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakuakan sesuatu. Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa.
Selain itu, PAIKEM GEMBROT juga memiliki arti penting dalam kegiatan belajar mangajar. Ada beberapa alasan yang mendasarinya, yaitu:
1. Dunia anak adalah dunia nyata
2. Proses pemahaman anak terhadap suatu konsep dalam suatu peristiwa/ objek lebih terorganisir
3. Pembelajaran akan lebih bermakna
4. Memberi peluang siswa untuk mengembangkan kemempuan diri
5. Memperkuat kemampuan yang diperoleh
6. Efisien waktu, guru dapat lebih menghemat waktu dalam menyusun persiapan mengajar.[8]
F. Fase Model PAIKEM GEMBROT
Fase PAIKEM GEMBROT pada dasarnya mengikuti langkah-langkah (sintak) pembelajaran terpadu. Secara umum sintak tersebut mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap model pembelajaran yang meliputi 3 (tiga) tahap yaitu:
Pertama, Tahap Perancanaan. Pada tahap ini hal-hal yang dilakukan oleh guru adalah menentukan kompetensi dasar dan menentukan indikator; dan hasil belajar.
Kedua, Tahap Pelaksanaan yang meliputi sub tahap: (I) Proses Pembelajaran oleh guru. Adapun langkah yang ditempuh guru antara lain:
1. Menyampaikan konsep pendukung yang harus dilakukan siswa
2. Menyampaikan konsep-konsep pokok yang akan dikuasai oleh siswa
3. Menyampaikan keterampilan proses yang akan dikembangkan
4. Menyampaikan alat dan bahan yang dibutuhkan, dan
5. Menyampaikan pertnyaan kunci. (II) Tahap Manajemen yang meliputi langkah-langkah: 1. Pengelolaan kelas, dimana kelas dibagi dalam beberapa kelompok; 2. Kegiatan proses; 3. Kegiatan pencacatan data; dan 4. Diskusi.[9]
Ketiga, Tahap Evaluasi, yang meliputi:
1. Evaluasi Proses, Adapun hal-hal yang menjadi perhatian dalam evaluasi proses terdiri dari:
a. Ketetapan hasil pengamatan
b. Ketepatan penyusunan alat dan bahan, dan
c. Ketetapan menganalisis data
2. Evaluasi hasil, yaitu pengusaan konsep-konsep sesuai indikator yang telah ditetapkan
3. Evaluasi psikomotorik, yaitu penguasaan penggunaan alat ukur.[10]
G. Kelebihan dan Kekurangan PAIKEM GEMBROT
PAIKEM GEMBROT memiliki beberpa kelebihan seperti pembelajaran terpadu. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pembelajaran ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
a. Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat perkembangannya.
b. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
c. Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama.
d. Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses pembelajaran ini.
e. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai dengan lingkungan anak.
f. Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu. Keterampilan sosial ini antara lain adalah kerja sama, komunikasi, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.[11]
Selain keenam kelebihan tersebut, PAIKEM GEMBROT dirancang bersama, dapat meningkatkan kerja sama antar guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta sisik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/ guru dengan nara sumber; sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna.
Apabila ditinjau dari aspek guru dan peserta didik, PAIKEM GEMBROT memiliki beberapa keuntungan/ kelebihan. Keuntungan/ kelebihan bagi guru adalah a.) Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran, b.) Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami, c.) Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, d.) Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi atau topik dari berbagai sudut pandang, 5.) Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi.
Sedangkan keuntungan/ kelebihan bagi siswa adalah a.) Bisa lebih memfokuskan diri pada prosese belajar, dari pada hasil belajar, b.) Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum, c.) Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa, d.) Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman.
Selain kelebihan yang dimiliki PAIKEM GEMBROT juga memiliki keterbatasan, terutama dalam pelaksanaanya, yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi proses.[12]
H. Implikasi PAIKEM GEMBROT
Sebagi suatu model inovasi, model PAIKEM GEMBROT tidak mudah untuk dilaksanakan, karena memerlukan penyesuaian diri dan kemauan untuk beradaptasi. Hal ini mengingat bahwa pada model ini yang memadukan berbagai disiplin ilmu memerlukan manajemen pembelajaran yang cukup kompleks.[13]
Berdasarkan alasan tersebut PAIKEM GEMBROT yang diterpkan pada kelas-kelas awal sekolah dasar/ madrasah ibtida’iyah membawa beberapa implikasi yang harus disadari oleh semua pihak. Implikasi itu bagaikan sebilah mata pedang yang mempunyai dua sisi. Satu pihak memberikan keuntungan tetapi dipihak lain membawa konsekuensi-konsekuensi tertentu yang harus ditanggung jawabkan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian PAIKEM GEMBROT
PAIKEM GEMBROT adalah sebuah program / model pembelajaran terpadu yang bertujuan meningkatkan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan dengan mengembangkan praktik-praktik yang sudah ada. Dengan pembelajaran ini, guru dengan leluasa dan kreatif berusaha menyajikan materi pengajarannya secara atraktif/menarik dengan hasil yang terukur sesuai harapan siswa secara aktif.
2. Landasan PAIKEM GEMBROT
Ada tiga landasan PAIKEM GEMBROT yaitu:
a. Landasan Filosofis
b. Landasan Psikologis
c. Landasan Yuridis
3. Karakteristik PAIKEM GEMBROT
Sebagai model pembelajaran di sekolah, PAIKEM GEMBROT memiliki karakter-karakter antara lain: berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
4. Prinsip-prinsip PAIKEM GEMBROT
Ada empat prinsip dalam PAIKEM GEMBROT yaitu:
a. Prinsip penggalian tema
b. Prinsip pengelolaan pembelajaran
c. Prinsip evaluasi
d. Prinsip reaksi
5. Arti penting PAIKEM GEMBROT
PAIKEM GEMBROT, sebagai model pembelajaran memiliki arti penting dalam membangun kompetensi peserta didik diantaranya:
Pertama, PAIKEM GEMBROT lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Kedua, PAIKEM GEMBROT lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakuakan sesuatu. Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa.
6. Fase PAIKEM GEMBROT
Ada tiga sintak dalam pembelajaran PAIKEM GEMBROT yaitu
a. Tahap perencanaan
b. Tahap pelaksanaan
c. Tahap evaluasi
7. Kelebihan dan kekurangan PAIKEM GEMBROT
a. Kelebihan
1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat perkembangannya.
2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
3. Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama.
4. Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses pembelajaran ini.
5. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai dengan lingkungan anak.
6. Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu
b. Kekurangan
PAIKEM GEMBROT memiliki keterbatasan, terutama dalam pelaksanaanya, yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi proses.
8. Implikasi PAIKEM GEMBROT
Model PAIKEM GEMBROT tidak mudah untuk dilaksanakan, karena memerlukan penyesuaian diri dan kemauan untuk beradaptasi. Hal ini mengingat bahwa pada model ini yang memadukan berbagai disiplin ilmu memerlukan manajemen pembelajaran yang cukup kompleks.
B. Saran
Dalam pemenuhan jam pelajaran ataupun efektifitas materi, PAIKEM GEMBROT ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu tim pengajar (guru) dan guru tunggal. Hal ini disesuaikan dengan keadaan guru dan kebijakan sekolah masing-masing. PAIKEM GEMBROT perlu dilakukan dengan variasi metode yang tidak membosankan. Aktivitas pembelajaran harus lebih banyak berpusat pada peserta didik agar dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilki peserta didik.
DAFTAR RUJUKAN
Lif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, PAIKEM GEMBROT (Sebuah Analisis Teoritis, Konseptual, dan Praktis), (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011)
http://meraihimpian45.blogspot.com/2011/06/makalah-model-pembelajaran-paikem.html Di unduh pada tanggal 5/10/2013 pukul 15:06
[1]Lif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, PAIKEM GEMBROT (Sebuah Analisis Teoritis, Konseptual, dan Praktis), (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), hal. 12
[2] http://meraihimpian45.blogspot.com/2011/06/makalah-model-pembelajaran-paikem.html Di unduh pada tanggal 5/10/2013 pukul 15:06
tulisan ini bagus, terutama bagi para guru yang tak pernah malu untuk selalu memperbaiki kualitas mengajarnya
ReplyDeleteTrimakasih.
Deletesekilas saya baca modul ini sangat bagus, namun apa mungkin modul ini bisa digunakan untuk mata pelajaran Mematika tingkat SMP/Tsn??
ReplyDeleteTrimakasih, paikem gembrot ini bsa di aplikasikan utk mata pelajran matematik. Guru hanya sbgai fasilitator.
Delete