Peserta Didik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sejak dalam rahim ibu sampai meninggal dunia mengalami proses tumbuh dan berkembangtahap demi tahap. Begitu pula kejadian alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dala proses setingkat demi setingkat. Tidak ada satu makhluk ciptaan Tuhan di atas dunia ini dapat mencapai kesempurnaan dan kematangan hidup tanpa melalui proses.
Demikian pula pendidikan sebagai salah satu usaha untuk membina dan mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia. Pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Pendidikan tidak hanya terbatas pada usaha mengembangkan intelektualitas manusia, melainkan juga mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia untuk menjadi yang sempurna.[1]
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hadist tentang peserta didik ?
2. Apa pengertian dari peserta didik ?
3. Bagaimana sifat-sifat dan karakter dari peserta didik ?
4. Bagaimana kode etik dari peserta didik ?
5. Bagaimana syarat-syarat peserta didik ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui dan mengerti hadist tentang peserta didik.
2. Untuk mengetahui dan mengerti tentang pengertian dari peserta didik.
3. Untuk mengetahui dan mengerti sifat-sifat serta karakter dari peserta didik.
4. Untuk mengetahui dan mengerti tentang kode etik dari peserta didik.
5. Untuk mengetahui dan mengerti tentang syarat-syarat peserta didik.
D. Batasan Masalah
Dalam makalah kami, kami hanya membahas tentang :
1. Hadist tentang peserta didik.
2. Pengertian dari peserta didik.
3. Sifat-sifat dan karakter dari peserta didik.
4. Kode etik dari peserta didik.
5. Syarat-syarat peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadist tentang peserta didik
عن انس رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: طلب العلم فريضة على كل مسلم والله يحب اغا ثة اللهفا ن ( حديث صحيح للبيقى )
Terjemahan
Dari Anas r.a berkata: rasulullah saw. Bersabda : Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, dan Allah suka menolong orang-orang yang bersusah payah. (H.R. Baihaqi)
Mufrodat
طلب : Mencari
فريضة : Wajib
يحب : Suka
اغا ثة اللهفا ن : Menolong orang-orang yang bersusah payah
Mencari ilmu itu berarti melaksanakan perintah agama yang memerlukan perjuangan, ketabahan, keuletan, kerja keras dan kesabaran. Maka nabi pernah mengatakan bahwa orang yang keluar untuk mencari ilmu akan mendapatkan pertolongan dari Allah, karena Alla suka menolong orang yang bersusah payah dalam menjalankan kewajiban agama.
Karena hal itu juga nabi pernah menyampaikan bahwa orang keluar untuk mencari ilmu di jalan Allah sampai menemui ajalnya, [2] Nabi saw. Bersabda :
عن انس رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل الله حتى يرجع ( حديث صحيح رواه الترمذى )
Terjemahan
Dari anas r.a berkata : Rasulallah saw. Bersabda : Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai meninggal dunia ( H.R. Tirmidzi )
Mufridat
خرج : Keluar
طلب : mencari
العلم : Ilmu
سبيل الله فى : di jalan Allah
B. Pengertian peserta didik
Peserta didik adalah orang yang menuntut ilmu di lembaga pendidikan, bisa disebut sebagai murid, santri ataupun mahasiswa. Dilihat dari segi kedudukannya, anak didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah optimal kemampuan fitrahnya.[3]
Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab disebut dengan Tilmidz ( jamaknya ) adalah Talamidz, yang artinya adalah “murid”, maksudnya adalah “orang-orang yang mengingini pendidikan”. Dalam bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib, ( jamaknya ) adalah Thullab, yang artinya adalah “mencari”, maksudnya adalah “orang-orang yang mencari ilmu”. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw:
من طلب علما فادركه كتب الله كفلين…….( رواه الطبرنى )
“Siapa yang menuntut ilmu dan mendapatkannya, maka Allah mencatat baginya dua bagian”. (HR. Thabrani)
Namun secara definitif yang lebih detail para ahli teleh menuliskan beberapa pengertian tentang peserta didik. Peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memilki sejumlah potensi (kemampuan) dasar yang masih perlu dikembangkan.
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta didik, peserta didik adalah orang yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga Negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu.
Dari definisi-definisi yang diungkapkan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah orang yang mempunyai fitrah (potensi) dasar, baik secara fisik maupun psikis, yang perlu dikembangkan, untuk mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan pendidikan dari pendidik.[4]
C. Sifat dan Karakter peserta (anak) didik
Dalam proses belajar mengajar, seorang pendidik harus dapat memahami hakekat anak didiknya sebagai objek pendidikan. Beberapa hal yang harus dipahami :
1. Anak didik bukan miniatur orang dewasa, dia memiliki dunianya sendiri.
2. Anak didik mengikuti periode perkembangan tertentu dan mempunyai pola serta tempo dan irama.
Kadar kemampuan anak didik sangat di tentukan oleh usia atau periode perkembangannya. Dalam psikologi perkembangannnya disebutkan bahwa periodesasi manusia pada dasarnya dibagi menjadi lima tahap, yaitu:
a. Tahap asuhan (0-2 tahun)
b. Tahap pendidikan jasmani dan pelatihan pancaindra (2-12 tahun)
c. Tahap pembentukan watak dan pendidikan agama (12-20 tahun)
d. Tahap kematangan (20-30 tahun)
e. Tahap kebijaksanaan (30-meninggal)
3. Anak didik memiliki kebutuhan dan menuntut untuk memenuhi kebutuhan.
4. Anak didik memiliki perbedaan antara individu dengan individu yang lain.
5. Anak didik dipandang sebagai kesatuan sistem manusia.
6. Anak didik merupakan objek pendidikan yang aktif, kreatif serta produktif.[5]
Manusia lahir sudah membawa potensi dapat mendidik dan dididik, karena itulah manusia mendapatkan predikat sebagai manusia yang paling mulia. Potensi pemberiaan Allah itulah fitrah yakni berupa wadah atau bentuk yang dapat di isi dengan berbagai kecakapan dan ketrampilan.fitrah menurut Syahminan Zaini, diantaranya :
1. Fitrah agama
2. Fitrah intelek
3. Fitrah sosial
4. Fitrah lain-lainnya
Semua fitrah tersebut harus dilakukan dengan seimbang agar menjadi manusia yang utuh. Menurut Immanuel Kant, manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan. Artinya, tanpa pendidikan manusia tidak akan menjadi manusia yang sempurna. Pengangkatan harkat manusia ke taraf insani itu hanya menjelma dalam semua perbuatan mendidik.
Kemungkinan pengembangan potensi itu yang mempunyai arti bagi manusia bahwa manusia mungkin dididik, dan mungkin juga dapat mendidik. Usaha dan kegiatan itulah yang dapat membentuk kepribadian, dan apabila pendidikan itu dilaksanakan sesui dengan materi, tujuan danprinsip-prinsip yang bercirikan pendidikan islam, maka berarti pendidikan itulah pembentukan kepribadian muslim.[6]
D. Kode etik peserta didik
Ada sebelas pokok kode etik peserta didik menurut Al-Ghazali, yaitu :
1. Belajar dengan niat ibadah dalam rangka taqorrub kepada Allah. (Q.S. 6:162, 51:56 )
2. Mengurangi kecenderungan pada dunia dibandingkan masalah ukhrawi. (Q.S. 93:4 )
3. Bersikap tawadlu’.
4. Menjaga pikiran dan pertentangan yang timbul dari berbagai aliran.
5. Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji.
6. Belajar dengan bertahap. ( Q.S. 84:19 )
7. Belajar ilmu sampai tuntas.
8. Mengenal nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari.
9. Memprioritaskan ilmu agama.
10. Mengenal nilai-nilai pragmatis.
11. Anak didik harus tunduk pada nasehat pendidik.[7]
Menurut Hasan Fahmi, ada 4 akhlak yang harus dimiliki anak didik :
1. Harus bersih hatinya dari penyakit jiwa.
2. Harus memiliki tujuan menuntut ilmu dalam rangka (mendekatkan diri kepada Allah).
3. Harus tabah dalam memperoleh ilmu dan dapat mengamalkannya.
4. Wajib menghormati guru dan berusaha mendapatkan ridho dari guru.[8]
Ada beberapa adap yang harus dilakukan oleh peserta didik terhadap pendidik diantaranya : Rendah hati dan Sopan. Selain itu menurut Drs. Muhammad Thaib menambahkan beberapa adab lain, yaitu :
1. Rendah hati.
2. Tidak menyombongkan diri.
3. Tidak meremehkannya.
4. Tidak congkak kepadanya.
5. Bertanya kepadanya supaya mengerti dengan baik.
6. Berdialog dengan guru untuk lebih jelas mengenai pelajaran yang telah diberikan.
7. Berlaku hormat terhadap gurunya.
E. Syarat-syarat peserta didik
Ada 4 unsur yang harus hadir dalam diri anak didik (peserta didik) ketika belajar :
1. Unsur fisik
2. Unsur akal
3. Unsur qolbu
4. Unsur ruh
Keempat unsur ini haruslah ada dalam diri peserta didik agar bisa dengan mudah memahami ilmu dan kemudian dapat diamalkan. Ketidakhahiran satu unsur saja diantara empat tersebut, maka tidak akan mendapatkan ilmu secara utuh yang berdampak tidak akan bisa mempraktekkan / mengamalkannya secara benar. Supaya ilmu yang diperoleh berkah dan diridhoi Allah, alangkah baiknya berdoa terlebih dahulu, diantaranya :
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا ( طه : )
“ Wahai Tuhanku,tambahkanlah ilmu untuk diriku “ ( QS. Thaha : 144 )
Setelah berdo’a, langkah berikutnya dalam belajar ialah :
a. Menguatkan niat untuk belajar.
b. Mempersiapkan peralatan untuk belajar.
c. Memperhatiakan guru ketika menerangkan.
d. Bersunggah-sunggah dalam belajar.
e. Menghindar diri dari sifat dan perbuatan tercela.
f. Melaksanakan tugas yang diberikan guru
g. Tawadlu.[9]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hadist tentang peserta didik
عن انس رضى الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: طلب العلم فريضة على كل مسلم والله يحب اغا ثة اللهفا ن ( حديث صحيح للبيقى )
Terjemahan
Dari Anas r.a berkata: rasulullah saw. Bersabda : Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, dan Allah suka menolong orang-orang yang bersusah payah. (H.R. Baihaqi)
2. Peserta didik adalah orang yang menuntut ilmu di lembaga pendidikan, bisa disebut sebagai murid, santri ataupun mahasiswa.
3. Dalam proses belajar mengajar, seorang pendidik harus dapat memahami hakekat anak didiknya sebagai objek pendidikan.
4. Ada beberapa adap yang harus dilakukan oleh peserta didik terhadap pendidik diantaranya : rendah hati dan sopan.
5. Ada 4 unsur yang harus hadir dalam diri anak didik (peserta didik) ketika belajar, yaitu : Unsur fisik, Unsur akal, Unsur qolbu dan Unsur ruh.
B. SARAN
Dalam proses pendidikan harus membantu peserta didik agar mampu berinteraksi secara sosial dan bisa memanfaatkan alam bagi kehidupanya yang akan melahirkan manusia yang berkualitas serta tetap berpedoman pada Al Quran dan Al Hadits.
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 2001
Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya :2008
HM. Djumransja dan Abdul Malik Karim Amrullahm, Pendidikan Islam Menggali Tradisi, Mengukuhkan Eksistensi, Malang, UIN-Malang:2007
Juwariyah, Hadis Tarbawi, Yogyakarta: Teras,2010
Muhaimin dan Abd. Mujib, Pemikran Pendidikan Islam, Bandung, Trigenda Karya:1993
http://akromislamiccenter.blogspot.com/2011/05/peserta-didik-pengertian-kewajiban-dan.html, diakses pada tgl 24 April 2013,pukul 19.00
[1] HM. Djumransja dan Abdul Malik Karim Amrullahm, Pendidikan Islam Menggali Tradisi, Mengukuhkan Eksistensi, Malang, UIN-Malang:2007,hlm.12
[2] Juwariyah, Hadis Tarbawi, ( Yogyakarta: Teras,2010 ), hlm.142
[3] Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, ( Ciputat: Logos Wacana Ilmu, 2001 ) Cet. Ke-IV, hal.79
[4] http://akromislamiccenter.blogspot.com/2011/05/peserta-didik-pengertian-kewajiban-dan.html, diakses pada tgl 24 April 2013,pukul 19.00
[5] Muhaimin dan Abd. Mujib, Pemikran Pendidikan Islam, Bandung, Trigenda Karya:1993,hal 181
[6] HM. Djumransjah dan Adb Malik Karim A, ibid,hal:44
[7] Muhaimin, Abd. Mujib, ibid,hal:182
[8] Abuddin Nata, ibid, hal.83
[9] Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya :2008,hal,164
Poker | Goyang Casino
ReplyDeleteThe poker 에볼루션 바카라 room 강친닷컴 of Goyang 올레벳 Casino, located on the island of Yoyang, is 대딸 야동 the 바카라뜻 largest and largest casino in South Korea. The casino boasts more than 2000