MANAJEMEN PESERTA DIDIK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di lingkungan sekolah, peserta didik merupakan unsur
inti kegiatan pendidikan. Karena itu jika tidak ada peserta didik, tentunya
tidak akan ada kegiatan pendidikan. Lebih-lebih di era persaingan antarlembaga
pendidikan yang begitu ketat seperti sekarang, sekolah harus berjuang secara
sungguh-sungguh. Untuk mendapat peserta didik. tak sedikit lembaga pendidikan
yang mati karena kehabisan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan
yang mengatakan bahwa mencari peserta didik jauh lebih sulit ketimbang mencari
guru baru. Dikatakannya, untuk mendapatkan guru baru cukup membuka lamaran,
sehari sudah banyak yang datang. Sedangkan untuk mencari peserta didik, belum
tentu dengan mengedarkan brosur dan memasang sepanduk peserta didik akan
datang.
Hal ini menggambarkan bahwa dalam kegiatan pendidikan
di era persaingan ini, peserta didik merupakan unsur utama yang harus dimanajemen dan dihargai
martabatnya tak jauh berbeda dengan pembeli/konsumen dalam dunia usaha.
Manajemen kurikulum, sarana dan prasarana, peserta didik,
personalia dan pembiayaan adalah komponen-komponen pendukung untuk keberhasilan
penyelenggaraan lembaga pendidikan (sekolah). Komponen-komponen tersebut
merupakan satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga pendidikan
(sekolah), artinya bahwa satu komponen tidak lebih penting dari komponen lainnya.
Satu komponen memberikan dukungan bagi komponen lainnya sehingga memberikan
kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah)
tersebut.
Keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan
saja, akan tetapi harus merupakan bagian dari kebermutuan dari lembagaan
pendidikan (sekolah). Artinya bahwa dibutuhkan Manajemen peserta didik yang
bermutu bagi lembaga pendidikan (sekolah) itu sendiri. Sehingga peserta didik
itu dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial emosional, dan kejiwaan peserta didik. (Sesuai filosofi
tujuan pendidikan, memanusiakan manusia). Manajemen peserta didik berupaya
mengisi kebutuhan akan layanan yang baik tersebut, mulai dari peserta didik
tersebut mendaftarkan sekolah sampai peserta didik tersebut menyelesaikan studi
di sekolah tersebut.[1]
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Pengertian Manajemen Peserta Didik?
2.
Bagaimana Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik?
3.
Bagaimana Ruang Lingkup Mnajemen Peserta Didik?
4.
Bagaimana Layanan yang diberikan kepada
peserta didik dalam pengelolaan Manajemen Peserta Didik?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui Pengertian Manajemen Peserta Didik
2.
Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
3.
Untuk mengetahui Ruang Lingkup Mnajemen Peserta Didik
4.
Untuk mengetahui Layanan yang diberikan kepada
peserta didik dalam pengelolaan Manajemen Peserta Didik
D.
Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas:
1.
Pengertian Manajemen Peserta Didik
2.
Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
3.
Ruang Lingkup Mnajemen Peserta Didik
4.
Layanan yang diberikan kepada peserta didik
dalam pengelolaan Manajemen Peserta Didik
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Peserta Didik
Peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu (UUSPN:
2003). Sedangkan manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu
terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan)
agar dapat mengikuti proses PBM dengan efektif dan efisien.
Dari
pengertian beberapa ahli, bisa dikatakan bahwa peserta didik adalah
orang/individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan
dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
Dari
pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Peserta Didik atau Pupil
Personnel Administration adalah layanan yang memusatkan perhatian pada
pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti:
pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti penggembangan keseluruhan
kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
Manajemen
Peserta Didik juga dapat diartikan sebagai suatu proses pengurusan segala hal
yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan, penerimaan
siswa, pembinaan yang dilakukan selama siswa berada di sekolah, sampai dengan
siswa menyelesaikan pendidikannya di sekolah.
Dengan
kata lain manajemen kesiswaan merupakan keseluruhan proses penyelenggaraan
usaha kerjasama dalam bidang kesiswaan dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran di sekolah.
Dengan
demikian Manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk kegiatan-kegiatan
pencatatan peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas, yang
secara operasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran upaya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan.[2]
B.
Prinsip Prinsip Manajemen Peserta Didik
Yang dimaksudkan dengan prinsip
adalah sesuatu yang harus dipedomani dalam melaksanakan tugas. Jika sesuatu
tersebut sudah tidak dipedomani lagi, maka akan tinggal sebagai suatu prinsip.
Prinsip manajemen peserta didik mengandung arti bahwa dalam rangka memanaj
peserta didik, prinsip-prinsip yang disebutkan di bawah ini haruslah selalu
dipegang dan dipedomani. Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta didik
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Manajemen peserta didik dipandang
sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah. Oleh karena itu, ia harus
mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan manajemen secara
keseluruhan. Ambisi sektoral manajemen peserta didik tetap ditempatkan dalam
kerangka manajemen sekolah. Ia tidak boleh ditempatkan di luar sistem manajemen
sekolah.
- Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik. Segala bentuk kegiatan, baik itu ringan, berat, disukai atau tidak disukai oleh peserta didik, haruslah diarahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk yang lainnya.
- Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik, tidak diarahkan bagi munculnya konflik di antara mereka melainkan justru mempersatukan dan saling memahami dan menghargai.
- Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap pembimbingan peserta didik. Oleh karena membimbing, haruslah terdapat ketersediaan dari pihak yang dibimbing. Ialah peserta didik sendiri. Tidak mungkin pembimbingan demikian akan terlaksana dengan baik manakala terdapat keengganan dari peserta didik sendiri.
- Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta didik. Prinsip kemandirian demikian akan bermanfaat bagi peserta didik tidak hanya ketika di sekolah, melainkan juga ketika sudah terjun ke masyarakat. Ini mengandung arti bahwa ketergantungan peserta didik haruslah sedikit demi sedikit dihilangkan melalui kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik.[3]
- Siswa hanya akan termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan.[4]
C. Ruang
Lingkup Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan data
peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara
operasional dapat digunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Ruang lingkup Manajemen Peserta Didik itu
meliputi:
1.
Analisis Kebutuhan Peserta Didik
Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah melakukan analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah:
a. Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima
b. Menyusun progam kegiatan kesiswaan
Langkah pertama dalam kegiatan manajemen peserta didik adalah melakukan analisis kebutuhan yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Kegiatan yang dilakukan dalam langkah ini adalah:
a. Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima
b. Menyusun progam kegiatan kesiswaan
2.
Rekruitmen
Peserta Didik
Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) pada hakikatnya adalah merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) yang bersangkutan.
Langkah-langkah rekruitmen peserta didik (siswa baru) adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan panitia penerimaan siswa baru
b. Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka.
Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan (sekolah) pada hakikatnya adalah merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik pelamar yang mampu untuk menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) yang bersangkutan.
Langkah-langkah rekruitmen peserta didik (siswa baru) adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan panitia penerimaan siswa baru
b. Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru yang dilakukan secara terbuka.
3.
Seleksi Peserta
Didik
Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah:
a. Melalui tes atau ujian
b. Melalui penelusuran bakat kemampuan
c. Berdasarkan nilai STTB/SKHU atau nilai UAN
Seleksi peserta didik adalah kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah:
a. Melalui tes atau ujian
b. Melalui penelusuran bakat kemampuan
c. Berdasarkan nilai STTB/SKHU atau nilai UAN
4.
Orientasi
Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta didik itu menempuh pendidikan. Tujuan diadakannya orientasi bagi peserta didik antara lain:
Orientasi peserta didik adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan (sekolah) tempat peserta didik itu menempuh pendidikan. Tujuan diadakannya orientasi bagi peserta didik antara lain:
a.
Agar peserta
didik dapat mengerti, memahami dan mentaati segala peraturan yang berlaku di
sekolah
b.
Agar pesera
didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan
sekolah
c.
Agar peserta
didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental dan
emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di
sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
5.
Penempatan
Peserta Didik (Pembagian Kelas)
Sebelum peserta didik yang telah diterima pada sebuah lembaga pendidikan (sekolah) mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Pengelompokan peserta didik yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah sebagian besar didasarkan kepada sistem kelas.
Sebelum peserta didik yang telah diterima pada sebuah lembaga pendidikan (sekolah) mengikuti proses pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditempatkan dan dikelompokkan dalam kelompok belajarnya. Pengelompokan peserta didik yang dilaksanakan pada sekolah-sekolah sebagian besar didasarkan kepada sistem kelas.
6.
Pembinaan dan
Pengembangan Peserta Didik
Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang.
Pembinaan dan pengembangan peserta didik dilakukan sehingga anak mendapatkan bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya di masa yang akan datang.
7.
Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan tentang kondisi peserta didik perlu dilakukan agar pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada peserta didik.
Pencatatan dan pelaporan tentang kondisi peserta didik perlu dilakukan agar pihak lembaga dapat memberikan bimbingan yang optimal pada peserta didik.
8.
Kelulusan dan
Alumni
Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik. Ketika peserta didik sudah lulus, maka secara formal hubungan antara peserta didik dan lembaga telah selesai. Namun demikian, diharapkan hubungan antara para alumni dan sekolah telah terjalin. Hubungan antara sekolah dan para alumni dapat dapat dipelihara lewat pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh para alumni yang tergabung dalam IKA (Ikatan Alumni) dan biasanya melakukan suatu kegiatan yang disebut “reuni”.[5]
Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen peserta didik. Kelulusan adalah pernyataan dari lembaga pendidikan (sekolah) tentang telah diselesaikannya program pendidikan yang harus diikuti oleh peserta didik. Ketika peserta didik sudah lulus, maka secara formal hubungan antara peserta didik dan lembaga telah selesai. Namun demikian, diharapkan hubungan antara para alumni dan sekolah telah terjalin. Hubungan antara sekolah dan para alumni dapat dapat dipelihara lewat pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh para alumni yang tergabung dalam IKA (Ikatan Alumni) dan biasanya melakukan suatu kegiatan yang disebut “reuni”.[5]
D. Layanan yang
diberikan kepada peserta didik dalam pengelolaan Manajemen
Peserta Didik
Berkaitan dengan pelayanan sekolah kepada peserta didik, hal yang
perlu diperhatikan terlebih dahulu
adalah hak yang diterima oleh peserta didik dan kewajiban dari peserta
didik itu sendiri.
Adapun Hak dari peserta didik diantaranya :
a. Peserta didik mempunyai hak mendapat perlakuan sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuannya
b. Memperoleh pedidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya
c. Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan
atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri
maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah
dibakukan
d. Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa,
atau bantuan lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku, penerimaan siswa pada
sekolah yang dikehendaki
e. Pindah sekolah yang sejajar atau yang
tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan penerimaan siswa pada sekolah
yang dimasuki
f. Memperoleh penerimaan penilaian hasil
belajarnya
g. Menyelesaikan program pendidikan lebih awal
dari waktu yang telah ditentukan
h. Mendapatkan pelayanan khusus apabila menyandang
kecacatan
Adapun kewajiban
peserta didik adalah:
a. Untuk ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan kecuali siswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
ketentuan peraturan undang-undang yang berlaku
b. Mematuhi
ketentuan peraturan yang berlaku
c. Menghormati tenaga kependidikan
d. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta
kebersihan dan ketertiban serta keamanan sekolah yang bersangkutan.[6]
Sebagai perwujudan pelayan kepada peserta
didik, sekolah melakukan pelayanan untuk membantu kelancaran upaya
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan,
diantaranya adalah :
1. Layanan
Bimbingan dan Konseling
Menurut Hendyat Soetopo bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Menurut Hendyat Soetopo bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
2.
Layanan
Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
Perpustakaan merupakan salah satu unit yang memberikan layanan kepada peserta didik, dengan maksud membantu dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi-informasi yang dibutuhkan serta memberi layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka.
3. Layanan
Kantin/Kafetaria
Kantin/ warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para guru diharapkan sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peran lain kantin sekolah yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah.
Kantin/ warung sekolah diperlukan adanya di tiap sekolah supaya makanan yang dibeli peserta didik terjamin kebersihannya dan cukup mengandung gizi. Para guru diharapkan sekali-kali mengontrol kantin sekolah dan berkonsultasi dengan pengelola kantin mengenai makanan yang bersih dan bergizi. Peran lain kantin sekolah yaitu supaya para peserta didik tidak berkeliaran mencari makanan keluar lingkungan sekolah.
4. Layanan
Kesehatan
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan sekolah.
Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan sekolah.
5. Layanan Transportasi
Sekolah
Sarana angkutan (transportasi) bagi para peserta didik merupakan salah satu penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar. Transportasi diperlukan terutama bagi para peserta didik ditingkat prasekolah dan pendidikan dasar.
Sarana angkutan (transportasi) bagi para peserta didik merupakan salah satu penunjang untuk kelancaran proses belajar mengajar. Transportasi diperlukan terutama bagi para peserta didik ditingkat prasekolah dan pendidikan dasar.
6. Layanan Asrama
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukan diperlukan asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi para pendidik dan petugas asrama tersebut.[7]
Bagi para peserta didik khususnya jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang jauh dari orang tuanya diperlukan diperlukan asrama. Selain manfaat untuk peserta didik, asrama mempunyai manfaat bagi para pendidik dan petugas asrama tersebut.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat kami simpulkan:
1.
Pengertian Manajemen Peserta Didik
Manajemen Peserta Didik atau Pupil Personnel Administration
adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan
layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran,
layanan individual seperti penggembangan keseluruhan kemampuan, minat,
kebutuhan sampai ia matang di sekolah.
2.
Prinsip Prinsip Manajemen Peserta Didik
Ø Manajemen
peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah.
Ø Segala
bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi pendidikan dan
dalam rangka mendidik para peserta didik.
Ø Kegiatan-kegiatan
manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk mempersatukan peserta didik
yang mempunyai aneka ragam latar belakang dan punya banyak perbedaan.
Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik, tidak diarahkan bagi munculnya
konflik di antara mereka melainkan justru mempersatukan dan saling memahami dan
menghargai.
Ø Kegiatan
manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap
pembimbingan peserta didik.
Ø Kegiatan
manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian peserta
didik.
Ø Siswa
hanya akan termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan.
3. Ruang
Lingkup Manajemen Peserta Didik
Ø Analisis
Kebutuhan Peserta Didik
Ø Rekruitmen
Peserta Didik
Ø Seleksi
Peserta Didik
Ø Orientasi
Ø Penempatan
Peserta Didik (Pembagian Kelas)
Ø Pembinaan
dan Pengembangan Peserta Didik
Ø Pencatatan
dan Pelaporan
Ø Kelulusan
dan Alumni
4.
Layanan yang diberikan kepada peserta didik
dalam pengelolaan Manajemen Peserta Didik
Ø Layanan Bimbingan dan Konseling
Ø Layanan
Perpustakaan
Ø Layanan
Kantin/Kafetaria
Ø Layanan
Kesehatan
Ø Layanan
Transportasi Sekolah
Ø Layanan
Asrama
B.
Saran
Dari
pembahasan-pembahasn diatas, kami harapkan kritik dan saran dari pembaca bisa
memberi masukan untuk menilai dari hasil makalah yang kami susun, agar makalah
yang telah kami susun ini bisa menjadi lebih baik lagi. Terima kasih
DAFTAR RUJUKAN
Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya: Elkaf,
2006).
http://soni-guruidaman.blogspot.com/2012/05/makalah-manajemen-peserta-didik.html
tanggal unduh 27/09/2012
pukul 14:10
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/14/konsep-dasar-manajemen-peserta-didik/ tanggal unduh 27/09/2012 pukul 14:12
[1] http://soni-guruidaman.blogspot.com/2012/05/makalah-manajemen-peserta-didik.html Tanggal Unduh 27/09/2012 pukul 14:10
[3] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/14/konsep-dasar-manajemen-peserta-didik/ tanggal unduh 27/09/2012 pukul 14:12
[4] Sulistiyorini,
Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya: Elkaf, 2006), hal. 72.
[6] Ibid.
Comments
Post a Comment