Manajemen Konflik di Lembaga

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Konflik biasanya timbul dalam organisasi atau lembaga sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Karakteristik-karakteristik kepribadiaan tertentu, seperti otoriter atau dogmatis juga dapat menimbulkan konflik. Dalam sebuah kasus konflik, manajer pendidikan Islam harus seorang peserta terampildalam dinamika konflik antar perorangan. Manajer pendidikan yang bersangkutan harus mampu mengenal situasi-situasi yang memiliki potensi terjadinya konflik. Maka, sang manajer mampu mendiaknosis situasi yang ada dan melaksanakan tindakan-tindakan melalui komunikasi-komunikasi, dengan demikian tujuan-tujuan organisasinya dapat terpenuhi sebaik mungkin. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Pengertian Manajemen Konflik Lembaga Pendidikan Islam? 2. Baimana Jenis atau Bentuk Konflik di Lembaga Pendidikan Islam? 3. Bagaimana Sumber Konflik di Lembaga Pendidikan Islam? 4. Bagaimana Cara Mencegah terjadinya Konflik di Lembaga Pendidikan Islam? 5. Bagaimana Strategi atau Cara Mengatasi Konflik di Lembaga Pendidikan Islam? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui Pengertian Manajemen Konflik LembagaPendidikan 2. Untuk mengetahui Jenis atau Bentuk Konflik di Lembaga Pendidikan Islam 3. Untuk mengetahui Sumber Konflik di Lembaga Pendidikan Islam 4. Untuk mengetahui Cara Mencegah terjadinya Konflik di Lembaga Pendidikan Islam 5. Untuk mengetahui Strategi atau Cara Mengatasi Konflik di Lembaga Pendidikan Islam
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Manajemen Konflik Lembaga Pendidikan Islam Manajemen secara singkat berarti pengelolaan. Menurut Mary Parker Vollett, manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Namun lebih dari itu,manajemen mempunyai pengertian sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi lainnya. Sedangkan Konflik adalah pertentangan antara dua atau lebih terhadap satu hal atau lebih dengan sesama anggota organisasi atau dengan organisasi lain dan pertentangan dengan hati nurani sendiri. Menurut Wahyosumidjo, konflik adalah segala macam bentuk hubungan antara manusia yang mengandung sifat berlawanan. Jadi, Manajemen konflik lembaga pendidikan Islam adalah seni mengatur dan mengelola konflik yang ada pada lembaga pendidikan agar menjadi fungsional dan bermanfaat bagi peningkatan efektivitas dan prestasi di sebuah lembaga pendidikan Islam. B. Jenis atau Bentuk Konflik di Lembaga Pendidikan Islam Konflik dapat terjadi dalam lima bentuk yaitu 1) konflik dengan diri sendiri (konflik dengan hati nurani sendiri) atau (interpersonal), 2) konflik diri sendiri dengan seseorang (antarpersonal), 3) konflik diri sendiri dengan kelompok, 4) konflik kelompok dengan kelompok dalam satu organisasi (intergrup), dan 5) kelompok antarorganisasi (antargrup). Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel terdapat lima macam tipe konflik yaitu: 1) Konflik di dalam individu, 2) Konflik antara individu-individu di dalam organisasi yang sama, 3) Konflik antara individu-individu dan kelompok-kelompok, 4) Konflik antara kelompok-kelompok dalam organisasi yang sama, 5) Konflik-konflik antara organisasi-organisasi. Contoh bentuk konflik, misalnya: kepala madrasah pada waktu yang sama dihadapkan pada pilihan dilematik antara pergi ke madrasah tepat waktu sebagaimana ketentuan yang sudah disepakati atau kepentingan mengantar istri ke pasar karena memiliki hajat yang sangat penting. Memilih dua kepentingan ini benar-benar menimbulkan konflik dalam dirinya, yang sama-sama berisiko. C. Sumber Konflik di Lembaga Pendidikan Islam Konflik muncul karena dipicu oleh beberapa sumber. Menurut Wahjosumidjo, “Konflik itu sendiri terjadi selalu bersumber pada manusia dan perilakunya, di samping pada struktur organisasi dan komunikasi” Menurut Muhyadi konflik dalam organisasi disebabkan oleh adanya saling ketergantungan kerja, perbadaan tujuan, perbedaan persepsi, dan peningkatan permintaan tenaga ahli. Sedangkan menurut Schmuck, mengemukakan ada empat unsur yang menjadi sumber konflik, yaitu: 1) adanya perbedaan fungsi dalam organisasi; 2) adanya pertentangan kekuatan antar pribadi dan sub sistem; 3) adanya perbedaan peranan, dan 4) adanya tekanan yang dipaksakan dari luar organisasi. Penyebab konflik secara khusus adalah 1. Perbedaan peranan (atasan dengan bawahan), kepribadian dan kebutuhan. 2. Mendapat tekanan dari kelompoknya atau individu bersangkutan telah melanggar norma-norma kelompok sehingga dimusuhi. 3. Ambisi salah satu atau kedua kelompok untuk lebih berkuasa, ada kelompok yang menindas, ada kelompok yang melanggar norma-norma budaya kelompok lainya 4. Perebutan kekuasaan baik ekonomi maupun politik. D. Cara Mencegah Terjadinya Konflik di Lembaga Pendidikan Islam Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan: 1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya. 2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. 3. Komunikasi: Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup. 4. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan. Untuk menghadapi perbedaan pendapat yang mengarah pada konflik, Abudin Nata memandang perlu dikembangkan beberapa etika sebagai berikut: 1. Melihat perbedaan sebagai suatu yang harus diterima 2. Menyadari bahwa pendapat yang dikemukakan seseorang mungkin mengandung kebenaran atau kesalahan 3. Bersikap terbuka; mau menerima pendapat, saran dan kritik dari orang lainkarena mungkin pendapat kita keliru 4. Bersikap objektif, lebih berorientasi mencari kebenaran dan bukan mencari pembenaran 5. Tidak memandang perbedaan pendapat sebagai pertentangan atau permusuhan, tetapi sebagai khazanah dan kekayaan yang amat berguna untuk memecahkan berbagai masalah 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang universal seperti persaudaraan, kejujuran, keadilan, kebenaran, dan lain sebagainya. E. Strategi atau Cara Mengatasi Terjadinya Konflik di Lembaga Pendidikan Islam Dalam mengatasi konflik, Allah berfirman pada surat An-Nisa’ ayat 35:                   •      Artinya: “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, Maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. jika kedua orang hakam itu bermaksud Mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. Ayat ini memberi pemahaman bahwa: 1) Anjuran untuk sesegera mungkin menyelesailan konflik secara dini, 2) Cara menyelesaikan konflik adalah melalui mediator yang disebut hakam, 3) Mediator hakam merupakan sosok pribadi yang benar-benar bisa diteladani, 4) Mediator hakam itu sebanyak dua orang yang mewakili masing-masing pihak (dalam konteks ayat tersebut berarti suami-istri), dan 5) Ada keinginan kuat untuk melakukan ishlah (penyelesaian konflik) dari masing-masing pihak. Menurut Owens, ada empat kecenderungan strategi atau cara dalam mengatasi konflik, yaitu sebagai berikut: 1. Kolaborasi, yaitu proses ketika orang-orang bekerja sama untuk menegaskan problem mereka, kemudian mengikutsertakan dalam pemecahan problem bersama-sama. 2. Perundingan, kompromi dan bentuk lain dari pemecahan perbedaan yang memiliki elemen bersama dengan pemecahan masalah secara kolaborasi. 3. Penghindaran (penarikan diri atau hidup berdampingan secara damai dalam perbedaan) sering digunakan untuk mengahadapi konflik. 4. Perjuangan kekuasaan, tentu suatu usaha pada masing-masing orang untuk menang tanpa memerhatikan konsekuensi-konsekuensi pada orang lain. Sedangkan menurut Dunnete memberikan lima strategi untuk mengatasi konflik dalam lima kemungkinan, yaitu: 1) Jika kerja sama rendah dan kepuasan diri sendiri tinggi maka gunakan pemaksaan, 2) Jika kerja sama rendah dan kepuasan diri sendiri rendah maka gunakan penghindaran, 3) Jika kerja sama dan kepuasan diri seimbang (cukup) maka gunakan kompromi, 4) Jika kerja sama tinggi dan kepuasan diri sendiri tinggi maka gunakan kolaborasi, dan 5) Jika kerja sama tinggi dan kepuasan diri sendiri rendah maka gnakan penghalusan. Hasil konflik yaitu 1) Kalah-kalah, 2) Kalah-menang, 3) Menang-kalah, dan 4) Menang-menang. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan: 1. Pengertian Manajemen konflik lembaga pendidikan Islam adalah seni mengatur dan mengelola konflik yang ada pada lembaga pendidikan agar menjadi fungsional dan bermanfaat bagi peningkatan efektivitas dan prestasi di sebuah lembaga pendidikan Islam. 2. Jenis atau Bentuk Konflik di Lembaga Pendidikan Islam Konflik dapat terjadi dalam lima bentuk yaitu 1) konflik dengan diri sendiri (konflik dengan hati nurani sendiri) atau (interpersonal), 2) konflik diri sendiri dengan seseorang (antarpersonal), 3) konflik diri sendiri dengan kelompok, 4) konflik kelompok dengan kelompok dalam satu organisasi (intergrup), dan 5) kelompok antarorganisasi (antargrup). 3. Sumber Konflik di Lembaga Pendidikan Islam adalah a. Perbedaan peranan (atasan dengan bawahan), kepribadian dan kebutuhan. b. Mendapat tekanan dari kelompoknya atau individu bersangkutan telah melanggar norma-norma kelompok sehingga dimusuhi. c. Ambisi salah satu atau kedua kelompok untuk lebih berkuasa, ada kelompok yang menindas, ada kelompok yang melanggar norma-norma budaya kelompok lainya d. Perebutan kekuasaan baik ekonomi maupun politik 4. Cara Mencegah Terjadinya Konflik di Lembaga Pendidikan Islam adalah a. Melihat perbedaan sebagai suatu yang harus diterima b. Menyadari bahwa pendapat yang dikemukakan seseorang mungkin mengandung kebenaran atau kesalahan c. Bersikap terbuka; mau menerima pendapat, saran dan kritik dari orang lainkarena mungkin pendapat kita keliru d. Bersikap objektif, lebih berorientasi mencari kebenaran dan bukan mencari pembenaran e. Tidak memandang perbedaan pendapat sebagai pertentangan atau permusuhan, tetapi sebagai khazanah dan kekayaan yang amat berguna untuk memecahkan berbagai masalah f. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang universal seperti persaudaraan, kejujuran, keadilan, kebenaran, dan lain sebagainya 5. Strategi atau Cara Mengatasi Terjadinya Konflik di Lembaga Pendidikan Islam a. Penghindaran b. Penghalusan c. Kompromi d. Pemaksaan e. Perlawanan B. Saran Dalam menyelesaikan konflik, hendaknya menggunakan kolaborasi. Karena pihak-pihak yang berkonflik memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan konflik secara transparan dan tuntas dengan mengidentifikasikan akar masalah yang menyebabkan terjadinya konflik dan menghasilkan penyelesaian yang memuaskan bagi semua pihak. DAFTAR RUJUKAN Qomar, Mujamil , Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2007) Siswanto, Bedjo , Manajemen Modern; Konsep dan Aplikasi, (Bandung: Sinar Baru, 1990) Sulistiyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta : Elkaf, 2006), Soetopo, Hendyat, Perilaku Organisasi,teori dan praktek di bidang Pendidikan,( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010) Usman, Husaini , Manajemen Teori Praktik & Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) Winardi, Manajemen Konflik (Konflik Perubahan Dan Pengembangan), (Bandung: Mandar Maju, 2007) http://mukhlisuddin.wordpress.com/2008/07/29/kebijakan-implimentasi-manajemen-konflik-di-sekolah/ Di unduh pada tanggal 08/05/20013 pukul 19:06

Comments

Popular Posts